Dan dunia terjebak dalam lembar-lembar film yang kehilangan satu adegan dengan adegan lainnya. Kita pernah bertemu dan terbelenggu bersama di dalamnya—dua monolog yang kemudian bersatu menjadi dialog. Aku telah lama hidup sebagai hantu niraksara dan kau adalah satu-satunya nara yang mampu menerimanya. Walaupun, setiap kali jemari kita hendak bersua, aku kembali bermuram perlina—kita selalu mencoba untuk tetap bersama. Namun, dunia terus terjebak. Selama januari hingga Juli kita kira kita adalah sutradara dari film akbar ini. Nyatanya bukan—kita cuma sepasang aktor musiman yang kebetulan saling berpapasan. Kita disewa untuk saling membasuh luka dalam suatu skenario yang sifatnya fana. Bagian akhirnya sama seperti semula—aku kembali menjadi manusia yang bukan dirimu dan kau kembali menjadi manusia yang bukan diriku.