Minggu lalu hari jumat, saya melihat painting wall di dekat masuk parkir yang bertuliskan "We are BINUSIAN never walk alone". This is such a bullshit. Semua orang bergerak sendiri-sendiri. Jika slogan itu memang dilakukan, tidak akan ada yang sendirian dikelas. duduk sendiri yang barisannya hanya dia saja yang mengisi sedangkan yang lain disisi lain tanpa menghiraukan orang tersebut, parahnya adalah harus sampai dosen yang menyuruh untuk menemani orang tersebut baru mulai bergerak. Lalu jika habis kelas, tidak ada yang menahan untuk mengobrol bahkan ketemu dikantin pun masa bodo baik laki-laki atau perempuannya. Jika slogan itu dilakukan, orang tersebut akan menikmati proses sulit perkuliahan, semua informasi kuliahan update selalu dan memiliki tempat untuk bertanya, saat kesulitan mata kuliah tidak begitu sulit untuk mendapatkan bantuan.Apakah hal itu dikarenakan orang tersebut terlihat low level orang tersebut yang dimana langsung minder saat yang lain ngebahas "eh pas gue ke singapura tuh..." , "eh gue ada teman dijepang yang..." , "entar gue mau ke apartemen gue yang satu lagi". Sedangkan dia hanya sekitar jakarta-tangerang, ke puncak cuma bisa karena ajakan, ke jogja atau ke kota lain hanya mengandalkan keberuntungan "durian runtuh". nobody:" puncak kan deket, cuma naik mobil lewat tol juga bisa" memang seperti itu. selain karena alasan orang tua yang merasa ribet ngapain jalan-jalan jauh tapi ingin ke luar negeri tapi juga memusingkan pengeluaran abcde serta bingung jalannya yang akhirnya hanya ke mall sekitar rumah yang bahkan milih mallnya yang dekat dan tenant yang terjangkau seperti solaria, Mcd, KFC, Ta wan, Ichiban sushi termasuk ke mall yang high level sekalipun. makan di tenant yang cukup high hanya bisa sekali karena lagi ditempat yang sama untuk sebuah urusan.