Logo
Male, 23
Saturday, 20 September 2025

Tuhan, saya sekarang terserah Tuhan mau bagaimana ke depannya, soal ruamh ini mau sampe rubuh pun tidak apa-apa. saya lelah berharap karena sudah sangat lama ingin rumah ini lebih baik tidak ada bcoro dan ribet kalau pas hujan dimulai dari kecil sampe sekarang sudah besar masih belum terwujud. ini rumah kalau jadi orang dan bisa teriak atau bahkan muntah, mungkin akan lakukan itu saking pnuhnya. disekitar sudah ada 3 sampai 5 rumah yng renov yang setidaknya lebih baik dari sebelumnya dna lebih nyaman. saya juga tidak tahu seumur hidup saya dan ortu saya bisa melihat langsung bagaimana itu luar negeri, saya bahkan mulai ada tanda menyerah sama mimpi saya ke jepang dan melakukan yang saya mau. sekarang saya terlalu banyak hal yang tidak tahu padahl dulu sangat on-track. saya tidak tahu teman saya siapa, yang saya kira teman ternyata bukan, yang saya kira bebas ternyata tidak bebas, saya kira pantas mendapatkan ternyta tidak, saya kira orang lain salah dan kena karma malah saya yang kena karma dan ternyata saya yang salah, sampai rela hidup jadi zombie hidup. banyak orang bilang hidup jangan jadi robot tapi saya tidak beda jauh dengan robot. kalau bekerja diluar perintah kena hukum/omel, tidak boleh hanya ke diri sendiri, mungkin saya mati pun dikenal dengan orang yang hidup macam robot. saya dari mulai yang bebas dan lugas sampe jadi pendiam introvert total bahkan sampai menyampaikan sesuatu sudah di level malas karena pasti nimbulin masalah dan gk kejadian. entah sudah berapa rencana yang terkubur. saya anak tunggal tapi yang paling lemah diantara semua anak tunggal. memang anak tunggal tidak boleh butuh support, teman, sahabat, hubungan serius? saya terkadang iri dengan orang-orang yang berteman, bersahabt mulai dari kecil sekali sampai dewasa bahkan ampe maut. apa saya orang yang mustahil dapat yang seperti itu begitu? saya diam orang makin berani, saya bertindak orang lain makin melawan "oh uadh berani sekarang lu". saya harus gimana lagi, orang lain gampang simpulin kehidupan saya padahal saya tidak pernah menyimpulkan kehidupan orang lain dengan mudahnya. Apa karena saya sering melakukan kelsahan baik kecil dan besar sedangkan orang lain cuman melakukan satu kesalahan ke saya jadinya saya tidak selayak itu untuk merasakan itu semuanya? Saya kurang nurut sama orang bagaimana lagi sampe ngorbanin diri sendiri. saya sekarang saya saja sudah tidak bisa main game genshin atau honkai karena buth waktu yang lama untuk main. Sekarang aja bahkan sudah ketinggalan banyak cerita. Tuhan kalau saya tidak menyelesaikan sesuatu sampai akhir seperti pada 2 game itu, bisakah melarangku untuk tidak memulainya? Saya sekarang saja sudah sulit merasa senang atau bahkan senyum karena setiap kali saya melakukannya tidak berselang 5 menit, ada aja hal yang bkin hancur jadi gk bisa senyum lagi dan itu gk enak bahkan sampe dikira dapat sesuatu dari orang tidka menghargai karena gk ada respon senang. Saya takut dengan kejadian setelah saya senyum. Saya berterima kasih dan bersyukur Tuhan sudah memberikan pekerjaan baru lagi, semoga dan saya berharap bisa menyelesaikannya tepat 3 bulan tidak seperti sebelumnya. juga saya berharap bisa kuat baik fisik maupun mental dalam menghadapai berbagai hal dalam pekerjaan ini. Amin.

0

Trending Post