Mau aku dinilai susah bergaul, anak mami, ataupun dijudge tidak akan punya teman pun, aku akan mengiyakannya. Sekarang, di kondisi ku yang seperti ini. aku hanya bisa membungkam diriku dan mematuhi apa yang ada. Karena jika aku tidak mematuhinya, bisa saja banyak orang yang mengenalku akan bertemu diriku di jalan dengan koper yang banyak atau bahkan tidak akan pernah melihatku lagi. Aku sudah terlalu lelah melawan, jika memang aku harus kehilangan/ tidak datang/tidak hadir dalam suatu hal, mau tidak mau aku harus menerimanya. Mungkin aku bodoh karena seharusnya aku bisa mencari hal-hal yang menghasilkan diluar tanpa sepengetahuan orang tuaku, tapi aku dan tempatku berada bukanlah hal yang akan mendukungku untuk melakukan itu. Sekarang aku hanyalah beban orang tua yang berusaha stay dengan "perjalanan pokok" saat ini walau sejak kehilangan "tujuan pokok", aku sudah kehilangan arah bahkan sampai takut menyentuh hal-hal terkait padahal penting bagi keberlangsungan hidup. Hal dimana aku bisa berkembang pun membutuhkan suplai dari "perjalanan pokok" ku ini, sehingga aku berusaha untuk bertahan walau di "perjalanan pokok" ini aku hanya menemukan dan mengalami kegagalan serta ketidaklancaran. Aku tidak kuat, aku bahkan tidak tahu harus sampai kapan bertahan dengan kondisi ini.